A. Pengertian hadits
mutawatir
Secara bahasa, mutawatir
merupakan bentuk isim fa’il dari kata تواتر (tawaatara)
yang berarti “berturut-turut”. Artinya ia diriwayatkan oleh rawi secara
berturut turut dari tingkatan paling atas ketingkatan paling bawah.
Adapun secara
istilah, hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi
(periwayat) yang berjumlah banyak, yang mana hal itu membuat mereka mustahil
bersepakat untuk berbohong. Hal ini sebagaimana di ungkapkan oleh syeikh mahmud
at-thahan an-nu’aimi dalam kitabnya:
ما رواه عدد كثير، تُحِيل العادة تواطُؤَهم على
الكذب (أبو حفص محمود بن أحمد بن محمود طحان النعيمي، تيسير مصطلح
الحديث (مكتبة المعارف للنشر والتوزيع، 1425هـ-2004م) ص. 23)
B. Syarat hadits
mutawatir
Suatu hadits dikatakan hadits
mutawatir apabila memiliki syarat-syarat tertentu. Adapun syaratnya ada 4,
yakni:
1. diriwayatkan oleh banyak
rawi. Batas minimalnya adalah diriwayatkan oleh 10 rawi.
2. jumlah rawi yang banyak di
atas berlaku disemua tingkatan.
3. jumlah yang banyak itu
menjadikan mereka mustahil bersepakat untuk berbohong.
4. menggunakan sighat سمعنا (kami telah
mendengar), رأينا (kami telah melihat), لمسنا (kami menyentuh).
Sighat-sighat tersebut mengindikasikan bahwa sang rawi banar-benar bertemu
dengan rawi lainnya (rawi yang didengar darinya suatu hadits).
Jika suatu hadits dinyatakan
sebagai hadits mutawatir, maka ia mempunyai derajat yang kuat yang mengharuskan
semua orang untuk menerimanya (mengakuinya dan menghilangkan keraguan terhadap
kebenarannya) seakan-akan ia melihatnya dengan mata kepala sendiri.
C. Macam macam
hadits mutawatir
Hadits ini terbagi menjadi 2,
yakni mutawatir lafdzi dan mutawatir maknawi.
Mutawatir lafdzi adalah suatu hadits yang
diriwayatkan oleh banyak rawi (lebih dari 10 rawi) dengan lafadz (redaksi) dan
makna (substansi) yang sama.
Mutawatir maknawi dalah suatu hadits yang
diriwayatkan oleh banyak rawi (lebih dari 10 rawi) dengan lafadz yang berbeda
namun mempunyai makna (substansi) yang sama. Meskipun redaksinya berbeda-beda,
namun semuanya mengabarkan suatu kabar yang sama.
Contoh hadits
mutawatir lafdzi
من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار
Artinya: “barangsiapa
berbohong atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia menempati tempat
duduknya di neraka” (HR. Bukhari & muslim)
Hadits tersebut diriwayatkan
oleh tujuh puluh sekian sahabat, kemudian jumlah tersebut bertambah dalam
setiap tingkatan sanadnya. Oleh sebab itu disebut hadits mutawatir lafdzi,
karena semua perawinya meriwayatkan dengan redaksi yang sama.
Contoh hadits
mutawatir maknawi
Contoh hadits mutawatir
maknawi adalah hadits tentang mengangkat tangan ketika berdo’a. Dimana khabar
ini ditemukan di dalam kurang lebih 100 hadits yang berbeda-beda. Meskipun
keseratus hadits ini tidak berderajat mutawatir, namun jika digabungkan, maka
ia menjadi mutawatir. Sebagaimana diungkapakan di dalam kitab taisir
musthalah hadits:
مثل: أحاديث رفع اليدين في الدعاء، فقد ورد عنه صلى الله
عليه وسلم نحو مائة حديث، كل حديث منها فيه: أنه رفع يديه في الدعاء، لكنها في
قضايا مختلفة، فكل قضية منها لم تتواتر، والقدر المشترك بينها -وهو الرفع عند
الدعاء- تواتر باعتبار مجموع الطرق
Hadits jenis ini berjumlah
banyak, diantaranya hadits tentang khaud (telaga), mengusap sepatu ketika
wudhu, dan lain sebagainya. Namun jika dibandingkan dengan hadits ahad, tentu
ia termasuk berjumlah sangat sedikit.
0 komentar:
Trimakasih atas kunjungan anda.. Blog ini Dofollow) Silahkan menaruh kritik dan saran pada kotak komentar ini, asal tidak SPAM dan bagi yang mencantumkan link, akan terhapus otomatis.